Tuesday, November 5, 2024

Pentingnya Pendidikan Lingkungan bagi Generasi Z (Khofifatuzzuhriyah, Universitas Muhammadiyah Purwokerto)

November 05, 2024 0 Comments
Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang ataupun sekelompok sebagai upaya mendewasakan diri yang dilakukan melalui pelatihan maupun pembelajaran. Lingkungan merupakan suatu yang didalamnya terdapat sumber daya alam, seperti tanah, air, energi matahari, mineral, dan tanaman serta hewan yang tumbuh di daratan dan lautan, serta lembaga-lembaga yang mencakup hal-hal yang dibuat oleh manusia seperti pilihan-pilihan tentang bagaimana menggunakan lingkungan fisik. Lingkungan berkaitan dengan interaksi antara manusia dengan ekosistemnya. Lingkungan yang baik tercipta karena adana interaksi yang baik antara manusia dengan ekosistimnya, namun melihat kondisi perkembangan zaman yang begitu maju dan membantu manusia dalam melakukan pekerjaanya. Mereka tidak sadar terhadap dampak yang mereka berikan untuk lingkungan, mereka terlalu fokus terhadap apa yang mereka kerjakan, namun lupa dalam menjaga keseimbangan lingkungan mereka. Saat ini kondisi lingkungan semakin menghawatikan, mulai dari bencana di mana-mana, hutan banyak yang gundul, tumpukan sampah menggunung, air tercemar, sungai kotor,pemanasan global,dan lain sebagainya, yang tanpa kita sadari hal tersebut terjadi karena ulah manusia sendiri. Lalu, apa yang bisa kita lakukan saat ini? Pendidikan lingkungan sebagai salah satu upaya pencegahan yang bisa kita lakukan untuk menciptakan kesadaran dan tindakan nyata dalam melestarikan atau menjaga lingkungan. Pendidikan Lingkungan adalah salah satu hal yang sangat penting dalam mempersiapkan generasi muda untuk masa depan bumi yang berkelanjutan. Seperti era yang semakin modern ini, isu lingkungan menjadi semakin mendesak dan harus menjadi perhatian utama kita. Pendidikan lingkungan tidak hanya memberikan pengetahuan tentang ekosistem dan keanekaragaman hayati, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai penting seperti kepedulian, tanggung jawab, dan kesadaran akan dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan. Generasi Z saat ini menjadi peran utama atau tombak dalam mengatasi pencemaran lingkungan, karena Generasi ini tumbuh di masa ketika dampak negatif dari aktivitas manusia terhadap lingkungan semakin jelas. Generasi Z cenderung memiliki tingkat kesadaran yang tinggi terhadap isu-isu lingkungan, dengan berbagai informasi yang dapat diakses melalui internet.hal ini membantu mereka memahami dampak dari aktivitas manusia terhadap alam, dimana hal ini mendorong mereka untuk bertindak. Hal tersebut yang menjadikan Generasi Z dikenal sebagai Generasi perubahan, di mana mereka sering terlibat langsung dalam menyuarakan pelestarian lingkungan. Mereka memanfaatkan perkembangan teknologi seperti, peran media sosial yang sangat membantu mereka dalam menyuarakan pelestarian lingkungan. Mereka membuat konten-konten edukatif, kegiatan kebersihan, penyuluhan, dsb, melalui platfrom yang mendukung seperti Instragram, TikTok, FaceBook, bahkan YouTube. Generasi Z saat ini sudah menunjukan komitmenya terhadap pelestarian lingkungan, diketahui dari hasil riset yang dilakukan Prof. Diana dan tim. Temuan riset menunjukkan jika motivasi gen Z dipengaruhi oleh nilai-nilai sosial yang mereka anut, di mana konsumsi produk yang ramah lingkungan akan menghasilkan kesan baik terkait kepedulian mereka terhadap lingkungan. Adapun tantangan yang harus di hadapi Generasi Z dalam mempertahankan komitmen mereka, terjadinya perubahan iklim yang nyata, seperti terjadinya global warming, bencana alam, dan pencairan es di kutub, hal tersebut menjadi sebuah tantangan yang besar untuk generasi Z saat ini. Saat ini bisa kita lihat banyak sekali kendaraan yang berlalulalang setiap harinya, yang dimana hal tersebut tanpa disadari menyebabkan terjadinya polosi udara, dan adapun penggunaan rumah kaca yang menimbulkan pemantulan panas dari cahaya yang dipantulkan ke bumi, dimana pantulan tersebut menyebabkan bumi akan terasa semakin panas. Sering kita temui banyak sekali masyarakat yang membuang sampah sembarangan, penebangan pohon secara tidak bertanggungjawab, dan sampah plastic dibiarkan menggunung tanpa diolah. Upaya dalam menyuarakan lingkungan juga seolah tak terdengar, lalu siapa yang bertanggungjawab akan hal ini? Apakah generasi saat ini? Generasi Z? hal tersebut juga merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh Generasi Z, mereka harus berusaha penuh terhadap kesadaran masyarakat yang masih minim terhadap pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Walaupun, pada dasarnyamtanggungjawab dalam menjaga kelestarian lingkungan sebenarnya bukan hanya dari Generasi Z saja, semua bertanggungjawab penuh terhadap kelestarian lingkungan. Itulah mengapa Pendidikan lingkungan sangat penting saat ini. Dalam hal ini perlu adanya campur tangan pemerintah untuk menyadarkan seluruh masyarakat terhadap kepedulianya terhadap lingkungan. Bukan hanya kebijakan-kebijakan yang ditetapkan, melainkan pemerintah juga harus bisa mendukung aksi-aksi kelestarian lingkungan secara maksimal. Pemenrintah juga harus bisa memberikan kontribusinya agar tercipta lingkungan yag sehat dan berkelanjutan.

Tuesday, July 18, 2023

July 18, 2023 0 Comments

 Ta'aruf: Membangun Cinta dan Kedekatan dalam Bingkai Syariah



Pengenalan

    Dalam kehidupan sehari-hari, perjalanan menuju jenjang pernikahan adalah suatu momen yang istimewa bagi banyak individu. Namun, dalam agama Islam, pernikahan dianggap sebagai ibadah yang mulia dan haruslah dijalani dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Salah satu tahapan yang penting sebelum pernikahan adalah ta'aruf. Artikel ini akan membahas apa itu ta'aruf, bagaimana pelaksanaannya, dan pentingnya ta'aruf dalam membentuk hubungan yang sehat dan harmonis berdasarkan prinsip-prinsip syariah.

Definisi Ta'aruf

    Ta'aruf merupakan suatu proses pengenalan antara dua calon pasangan yang bermaksud untuk menikah. Dalam bahasa Arab, ta'aruf berarti saling mengenal. Prinsip ta'aruf bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi calon suami dan istri untuk saling memahami karakter, latar belakang, keinginan hidup, dan tujuan mereka sebelum memutuskan untuk menikah.

Pelaksanaan Ta'aruf

Proses ta'aruf dilakukan dengan penuh kesopanan, mengikuti tata cara dan ajaran agama Islam. Berikut adalah tahapan pelaksanaannya:

Niat yang Ikhlas: Proses ta'aruf harus dimulai dengan niat yang ikhlas untuk mencari pasangan hidup yang baik dan bertanggung jawab. Niat ini harus bersumber dari tujuan beribadah dan mencari ridha Allah SWT.

Memperkenalkan Diri: Calon suami dan istri dapat memperkenalkan diri melalui wali (walinya wanita) atau keluarga masing-masing, atau dalam pengaturan yang lebih modern, melalui platform ta'aruf yang sah dan terpercaya.

Berkomunikasi dengan Izin Wali: Calon pasangan dapat berkomunikasi satu sama lain dengan izin wali atau pengawas yang bertanggung jawab atas proses ta'aruf tersebut.

Mempertimbangkan Kriteria Agama dan Karakter: Dalam Islam, agama menjadi prioritas utama dalam memilih pasangan hidup. Selain itu, karakter, akhlak, dan nilai-nilai positif juga menjadi pertimbangan penting.

Bertemu dengan Pendamping: Setelah komunikasi awal, calon pasangan bisa bertemu untuk saling berinteraksi dan berbicara secara langsung dengan pengawasan yang memadai dan proporsional, menjaga batasan-batasan syariah.

Konsultasi dengan Orang Terpercaya: Konsultasi dengan keluarga, teman-teman, atau orang-orang terpercaya lainnya sangat dianjurkan dalam proses ta'aruf. Konsultasi ini bisa memberikan pandangan yang lebih objektif mengenai kesesuaian calon pasangan.

Doa dan Pertimbangan: Doa adalah kunci dalam setiap langkah dalam proses ta'aruf ini. Sebelum mengambil keputusan, calon pasangan perlu memohon petunjuk dan berdoa untuk mendapatkan yang terbaik dari Allah SWT.

Pentingnya Ta'aruf dalam Bingkai Syariah

    Membangun Kedekatan Spiritual: Ta'aruf memberikan kesempatan bagi calon pasangan untuk saling mengenal dengan pendekatan spiritual dan memastikan kesamaan nilai dan keyakinan agama. Dengan membangun kedekatan spiritual, pernikahan menjadi lebih kokoh dalam bingkai syariah.

Meningkatkan Kedewasaan dan Pemahaman: Proses ta'aruf memungkinkan calon pasangan untuk belajar lebih banyak tentang diri mereka sendiri dan kebutuhan mereka dalam hubungan. Dengan demikian, mereka bisa tumbuh secara pribadi dan meningkatkan pemahaman tentang tanggung jawab dalam pernikahan.

Menghindari Penyesalan: Ta'aruf membantu mengurangi risiko penyesalan di masa depan karena kesalahan dalam memilih pasangan hidup. Dengan saling mengenal, calon pasangan dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana dan sadar.

Menciptakan Hubungan yang Berlandaskan Cinta dan Rahmat: Ta'aruf mengajarkan bahwa pernikahan bukan hanya tentang cinta, tetapi juga rahmat dan kasih sayang. Proses ta'aruf membantu membangun kedekatan yang lebih dalam dan bermakna.

Mendapatkan Restu dan Dukungan Keluarga: Dengan melibatkan keluarga dalam proses ta'aruf, calon pasangan mendapatkan restu dan dukungan yang penting untuk kelangsungan pernikahan mereka.

Kesimpulan

    Ta'aruf adalah suatu proses berharga dalam budaya Islam untuk membina hubungan yang sehat dan harmonis dalam bingkai syariah. Dengan saling mengenal sebelum menikah, calon pasangan memiliki kesempatan untuk membangun kedekatan spiritual, menghindari penyesalan di masa depan, dan menciptakan hubungan yang berlandaskan cinta dan rahmat. Dalam proses ta'aruf ini, doa dan niat yang ikhlas adalah kunci untuk mencari ridha Allah SWT dan meraih keberkahan dalam pernikahan.

Sunday, July 2, 2023

July 02, 2023 0 Comments


 Pentingnya Kurban dalam Islam: Pengorbanan dan Kebaikan

        assalamungalaikum sahabat kurmamuh kemarin habis bulan haji nih atau idul adha disini sedikit tentang pentingnya kurban dalam islam, yuk cari tahu tentang kurban pengorbanan dan kebaikannya bersama sahabat kurmamuh ...

        Kurban merupakan salah satu ibadah penting dalam agama Islam yang dilakukan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Ibadah kurban dilakukan sebagai bentuk pengorbanan dan taat kepada Allah SWT, serta untuk memperingati peristiwa Nabi Ibrahim AS yang bersedia mengorbankan anaknya, Nabi Ismail AS, atas perintah Allah.


Pengertian Kurban

        Kurban merujuk pada pengorbanan hewan tertentu, seperti sapi, kambing, atau domba, yang dilakukan pada hari-hari tertentu dalam bulan Dzulhijjah, bulan terakhir dalam kalender Hijriyah. Kurban dilakukan dengan tujuan utama untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mengungkapkan rasa syukur atas berkah dan nikmat-Nya.

Hikmah Kurban

        Ibadah kurban memiliki beberapa hikmah dan manfaat yang dapat diambil. Pertama, kurban mengajarkan umat Muslim tentang pentingnya rasa pengorbanan dan keikhlasan dalam beribadah. Dalam mengorbankan hewan kurban, umat Muslim diingatkan untuk melepaskan diri dari sifat egois dan mementingkan kepentingan orang lain. Ini mengajarkan nilai-nilai kasih sayang, solidaritas, dan kepedulian terhadap sesama.

Kedua, kurban juga mengingatkan umat Muslim tentang pentingnya taat kepada Allah dan mengikuti teladan Nabi Ibrahim AS. Seperti yang terjadi dalam kisah Nabi Ibrahim, kesediaannya untuk mengorbankan anaknya menjadi bukti kesetiaan dan ketundukan total kepada Allah. Dengan melaksanakan kurban, umat Muslim mengikuti jejak beliau dalam ketakwaan dan kepatuhan kepada perintah Allah.

Selain itu, kurban juga memiliki dimensi sosial dan kemanusiaan. Hewan-hewan kurban yang dikorbankan dibagikan kepada yang membutuhkan, termasuk fakir miskin, yatim piatu, dan kaum dhuafa. Hal ini memberikan kesempatan kepada umat Muslim untuk berbagi kebahagiaan dan membantu meringankan beban hidup sesama manusia. Kurban menjadi momen untuk memperkuat tali persaudaraan dan solidaritas sosial di dalam masyarakat.


Tata Cara Pelaksanaan Kurban

        Pelaksanaan kurban memiliki tata cara yang telah ditetapkan. Pertama, hewan yang akan dikurbankan harus memenuhi syarat tertentu, seperti sehat, cukup umur, dan bebas dari cacat fisik yang signifikan. Hewan yang telah memenuhi syarat tersebut kemudian disembelih dengan cara yang benar, yaitu dengan menyebut nama Allah SWT sebagai tanda penghormatan dan kesyukuran.

Setelah penyembelihan, daging kurban dibagikan kepada yang berhak dan sesuai dengan ketentuan agama. Bagian-bagian daging tersebut dapat diberikan kepada keluarga, tetangga, dan mereka yang membutuhkan. Bagi yang tidak mampu melaksanakan kurban sendiri, mereka dapat berpartisipasi dalam program pengumpulan dana untuk kurban dan memberikan sumbangan kepada organisasi yang terpercaya untuk melaksanakan kurban atas nama mereka.


Kesimpulan

        Kurban merupakan ibadah yang penting dalam agama Islam dengan banyak hikmah dan manfaat. Selain sebagai bentuk pengorbanan dan ketaatan kepada Allah SWT, kurban juga mengajarkan umat Muslim tentang kasih sayang, solidaritas, dan kepedulian terhadap sesama. Pelaksanaan kurban juga memperkuat tali persaudaraan sosial dan memberikan kesempatan bagi umat Muslim untuk berbagi dengan yang membutuhkan. Dalam melaksanakan kurban, marilah kita berusaha mengambil manfaat spiritual dan sosial yang dapat membawa kebaikan bagi diri sendiri dan masyarakat sekitar.

Tuesday, October 12, 2021

trust issues

October 12, 2021 0 Comments

 

 

      Assalamungalikum sahabat kurmamuh ..hmm bagaimana kabarnya ini ...., Jangan lupa looh bersyukur biar hati kita menjadi tenang daaaaan selalu mengingat kepada Allah SWT, dan satu lagi semoga temen- temen semua sedang dalam kondisi sehat ,apalagi dikondisi yang masih pandemi ini jangan lupa nii temen-temen semua untuk selalu prokes yaaaaah biar selalu dijauhkan dari viruus yang menular atau sering disebut dengan virus covid-19, eiiiiitss ko malah jadi bahas virus siii , hehe maap nii ngga bermaksud bahas virus ko hanya mengingatkan saja saling mengingatkan itu baik,biar saling terjaga dan dijauhkan okeeh . oh iyaa niii ada materi bagus dari salah satu temen kurmamuh tentang trust issues atau krisis kepercayaan dari Sulis pika sari.. hmmm bahas bahas kepercayaan aja niii eeh tapi bukan kepercayaan yang itu yaah ini beda tapi yaa beda hehe ...okeh mungkin langsung saja niii apa sii trust issues ituuu... okay bisa baca-baca yaah sama jangan lupa kalo penulis ada kesalahan bisa komen yaah atau mungkin ada pertanyaan-pertanyaan nanti bisa komen saja okay 😊...

Trust issues, musuh dalam selimut yang jarang kita sadari

        Manusia sebagai makhluk sosial tentunya membutuhkan orang lain untuk melangsungkan hidupnya. Namun apa jadinya bila hubungan sosial ini terganggu karena satu atau berbagai hal. Terkadang kita baru sadar jika hubungan sosial kita dengan orang orang sekitar sedang tidak baik2 saja kalau kita sudah merasa tidak nyaman dengan lingkungan kita. Bagaimana kita tau kalau hubungan sosial ini sedang tidak baik2 saja ?. beberapa pertanyaan berikut ini mungkin dapat membantu teman2 untuk menanyakan pada diri sendiri apakah kita sedang baik baik saja , atau sebaliknya ?. Yuk mari kta simak kelanjutan ceritanya, cekidot. .

        Apakah kita termasuk orang yang sering curiga kepada orang di sekitar kita ?kepada teman, rekan kerja atau pasangan kita sendiri ? Sepertinya ada aja alasan di kepala kita untuk takut / khawatir. Iyaa takut kalau orang orang dilingkaran kehidupan kita memboongi kita,, menyembunyikan sesuatu dari kita, atau diam2 mempunyai niat jahat ke kita ? sebagai akibatnya kita menjadi orang yang sulit percaya kepada orang lain ketakutan ini lalu membuat kita untuk susah menjadi orang yang terbuka dan membangun hubungan dekat dengan orang lain. Bahkan, ketakutan ini membuat kita banyak melakukan hal yang membuat orang disekitar kita tidak nyaman. Seperti menuduh, stalking, ngecek handphone dan hal2 lain yang bisa mengganggu kenyamanan dan privasi orang lain. Cape gak sii menjalani kehidupan seperti itu teman ? Iya, pasti capek, banyak memakan energi, pikiran, kecemasan yang tak berujung. Kita aja capek , apalagi orang lain yg kita jadikan sebagai sasaran. Pasti mereka akan sangaat capek. Lebih dari itu, dampak yg lebih berbahaya dari trust issues seperti Rentan overthinking, hidup yang teman2 jalani akan terasa sepi dan hilangnya semangat dalam diri dan lebih parahnya lagi trust issues mampu merenggangkan hubungan antarsesama.

Kalau teman- teman pernah atau sedang dalam masa seperti ini, maka kemungkinan  teman teman sedang mengalami trust issues atau krisis kepercayaan.

Trust issues adalah situasi ketika seseorang mengalami rasa sulit percaya pada orang lain yang disebabkan oleh beberapa faktor tertentu, seperti dikhianati, disakiti, dikecewakan, diabaikan, dan lain sebagainya.

        Ketika kita mengalami trust issues mungkin kita  memiliki berbagai scenario di kepala kita bagaimana orang orang disekitar kita bisa menikung kita, menghianati atau menyembunyikan sesuatu dari kita. Padahal sebenarnya ya ngga ada bukti yang relevan juga kalau mereka sedang menghianati kita. Ketika kita punya trust issues, mungkin ketika pasangan kita sedang jalan bersama rekan rekannya dan slow respon, otak kita secara otomatis berfikir kalau dia sedang seru seruan dengan orang lain tanpa ingin melibatkan kita di dalamnya. Padahal kenyataannya yang pasangan kita lakukan hanya sekedar ngumpul aja sewajarnya dan ga ada niatan untuk tidak melibatkan kita di dalamnya. Pkiran kitalah yang merancang scenario sendiri yang hasilnyapun berdampak pada diri kita sendiri. Yap, kecemasan . kita yang membuat perspektif dan kita juga yang merasakan akibatnya. Rugi gak sih teman ? pastinya rugi doong, kita jadi khawatir, pikiran juga tidak nyaman, dan pasangan kita pun jadi tidak nyaman dengan kita .. rugi banget yahh. Trust issues akan mempengaruhi tingkah laku yang kita tunjukan ke orang2 disekitar kita.

        Kita jadi takut untuk bercerita dan menunjukan diri kita yang sebenarnya ke orang disekitar kita. Karena kita takut mereka akan ninggalin kita. Coba teman2 bayangin ketika kita mempunyai teman dengan trust issues, kemungkinan kita jadi tidak nyaman kan karena sikap dia malah justru ada banyak hal yang kita jadi enggan untuk menceritakan kepada dia. Karena kalau kita ceritain , dia akan mencari celah yang membuat dia curiga dan justru nanti menimbulkan masalah baru dan pastinya bikin ribeet deh. Ujung2nya apa ? Nah orang malah akan menutup dirinya dan jadi males sharing ke kita. Begitu kita mengetahui kalau orang di sekitar kita menyembunyikan sesuatu dari kita, lalu kita jadi membenarkan persepsi kecurigaan kita ke orang itu kaan. Gampangannya jadi keluar pernyataan “Naah, bener kan apa yg aku pikirin, dia tuh nyembunyiin sesuatu dariku”. Nyesek ngga teman ? pasti lah kalau aku sih nyesek bgt. Trust issues kita jadi makin parah, makin gampang curiga dan idupnya makin tidak tenang. Gitu aja terus blunder.. Kalau sedang diposisi ini dan kita sadar dan ada keinginan dalam diri kita untuk menghilangkan penderitaan yg disebabkan oleh trust issues ini, tenang teman, teman2 belum terlambat kok untuk bangkit dan memperbaiki hidup teman teman dengan hidup seutuhnya tanpa adanya gangguan trust issues.

Yuk, kita kenali terlebih dahulu penyebab trust issues..

Penyebab trust issues secara umum ada 2, apa saja itu ?

Pertama, mungkin trust issues ini disebabkan oleh masa lalu yang menyebabkan kita menjadi sulit percaya kepada orang lain. Contohnya apa? Nih, contohnya, kita pernah begitu yakin memberikan kepercayaan kepada orang lain, namun orang tsb mengkhianati kepercayaan yang kita berikan. Atau kita pernah dibohongin sama temen kita sendiri atau mungkin pernah diselingkuhin sama pasangan. (Jangan sampai deh kalo ini ya 😊)

Kedua, mungkin dimasa lalu kita pernah mengalamin kejadian traumatis yang ninggalin luka yang lebih dalem dibanding pengalaman buruk yang pernah dilalui. Misalnya kita pernah mengalami kekerasan secara emosional, bullying, perlakuan yang tidak baik dari orang tua kita. Hal hal tersebut secara tidak sadar telah mengukir jejak yang mendalam yang efeknya bisa long term teman.

Kalau teman teman pernah ngalamin hal hal tersebut dan sadar kalau sedang atau menuju pada trust issues , tenang.. berikut ini akan saya bagikan beberapa tips yang mungkin bisa membantu teman teman untuk keluar dari lingkaran trust issue. Apa saja itu ?


  • 1. Kominikasikan dengan Jelas

Kita bisa mengkomunikasikan dengan jelas mengenai batasan batas yang kita inginkan kepada teman atau pasangan mungkin atau orang  yang ada disekitar kita. Contohnya kita bisa mengkomunikasikan mengenai apa yang kita bisa toleransi dan apa yang tidak bisa ditoleransi. Kalau hubungan dengan pasangan, mungkin kita bisa mengkomunikasikan mengenai batasann dia berteman dengan lawan jenis, mungkin kita ga bisa terima kalau sampai pasangan kita mengkhianatin kita.

Atau kalau casenya dengan teman, mungkin kta kasi batasan kalau kita ga akan menerima kalau curhatan kita dibocorin ke orang lain. Sebaiknya, kita komunikasikan dengan teman atau pasangan mengenai batasan batasan ini, biar sama sama aware dan saling menghargai dan ngebuat kita akan merasa lebih aman karena sudah ada batasan dan tahu akan konsekuensi jika melanggar batasan tersebut

  • 2.   Pelahan untuk lebih terbuka dan bersikap jujur

Teman teman bisa menceritakan perasaan yang dialami selama menghadapi trust issues kepada orang orang terdekat terlebih dahulu entah itu orang tua, sahabat, teman atau pasangan. Karena dengan begitu, teman teman akan mendapatkan support system dan dapat mengetahui masalah yang teman teman hadapi dari sudut pandang lain. Dan mungkin saran dari orang orang terdekat bisa sedikit melegakan hati dan mengugrangi trust issues yang teman teman rasakan. Namun yang perlu menjadi catatan disini adalah hindari subjektifitas, usahakan teman teman menceritakannya secara jujur kepada mereka. Agar mereka juga memahami apa yang sebenarnya terjadi.

  • 3.    Belajar percaya pada seseorang yang ada di sekitar

Kita harus yakin bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini atau peribahasanya tuh “nggak ada gading yang tak retak”. Yap itu juga berkalu buat orang orang di lingkungan teman teman. Nggak mungkin juga kan orang orang disekitar temen temen ngga pernah ngelakuin kesalahan ? kita harus belajar untuk menerima, memaafkan dan percaya pada mereka. Minimal kita percaya pada orang orang terdekat kita terlebih dahulu. Jangan sampai trust issues menghancurkan kepercayaan kita pada orang orang terdekat kita. Kalau dalam muslim namanya jangan suudzon 😊.

Karena setiap orang pada dasarnya memiliki potensi untuk mengecewakan kita, daripada kita merasakan kecewa 2x ketika hal hal yang kita takutkan terjadi. Mending cukup sekali aja yaa teman, dengan kita blok terlebih dahulu pikiran pikiran negative ke orang2 terdekat kita. Jadi kalaupun mereka bener bener ngecewain kita, kita hanya merasakannya 1x saja ya.

  • 4.    Belajar untuk memaafkan orang lain dan diri sendiri

Salah satu hal penting dalam mengatasi trust issues yang nggak boleh terlewat yaitu maafkanlah diri sendiri dan orang lain yang pernah mengecewakan kita. Ketika kita memaafkan diri sendiri akan timbul perasaan tenang lega dan tenang. Karena secara tidak sadar kita telah membuang energi negative dalam diri . entah itu pikiran negative atau hati yang lelah karena terlalu lama memendam kecurigaan kecurigaan yang kebenarnanya belum valid.

Karena ga ada jaminan juga ketika kita tidak memaafkan orang lain maka orang itu nggak nyakitin kita lagi kan.

Maafkanlah juga orang lain yang turut andil dalam membuat diri kita menjadi orang dengan trust issues. Masih sulit? cobalah untuk mengingat kebaikan-kebaikan yang pernah orang tersebut lakukan juga pada kita. Jangan biarkan luka lama membaluti perasaan dan memberikan dampak yang tidak baik di masa mendatang.

  • 5.    Konsultasikan kepada ahlinya (psikolog)

Bila cara cara tersebut di atas dirasa masih terlalu sulit untuk dijalankan, mungkin teman teman bisa mencoba bantuan dengan orang ke 3 yakni dengan berkonsultasi kepada ahlinya. Bisa itu psikolog atau terapis. Dengan begitu, diharapkan teman teman bisa bercerita secara terbuka dengan mengeluarkan seluruh unek2 yang teman teman pendam selama menghadapi trust issues atau masalah krisis kepercayaan. Dengan psikolog/ terapist, teman2 bisa bercerita sepuasnya tanpa perlu merasa takut , baik itu takut dihakimi, atau disalahkan balik. Karena mereka ara terapist atau psikolog tentunya akan memberikan solusi yang tepat dan diharapkan sedikit banyak mampu mengurangi trust issues yang sedang teman teman hadapi.

 

Setelah membaca pemaparan di atas, apakah teman teman sudah mengetahui kalau teman teman pengidap trust issues atau bukan ? saya harap bukan yaa. Namun Jika iya, jangan patah semangat. Karena pada hakikatnya, trust issues adalah bagian dari hidup yang harus teman teman terima dan jalanin, tinggal bagaimana teman teman menyikapinya. Semua masih dapat diperbaiki dan teman teman bisa hidup normal dan bahagia asalkan teman teman mau untuk merubah hidup teman teman seperti apa yg sudah saya ceritain diatas yaa. . Tetap semangat kawan

 


Saturday, April 6, 2019

AIR

April 06, 2019 0 Comments
       Assalamungalikum sahabat kurmamuh ..hmm bagaimana kabarnya ini sehat selalu kaah, Jangan lupa looh bersyukur biar hati kita menjadi tenang daaaaan selalu mengingat kepada Allah SWT . Okeh sebelumnya kita sudah memposting tentang bersuci sekarang tinggal pembahasan tentang AIR , Aaaah temen-temen kurmamuh pasti sudah tidak asing lagi nii dengan kata-kata air yaakan tapi ngga papa biar menambah ilmu, tapi bagi yang sudah tau bisa ngebantu nii ketika penulis ada kesalahan kan penulis juga manusia biasa heheh..okeh langsung saja yaa. Tapi sebelumnya saya masih ngambil dari buku Pedoman Lengkap Shalat Wajib dan Sunah Zaki Zamani yaah hehe...
        Dalam bersuci , air merupakan unsur yang paling penting oleh karena itu layak untuk dikedepankan. Air adalah zat utama yang digunakan dalam bersuci. Air yang dapat digunakan untuk bersuci ini ada 7 macam looh , apa saja coba heheh nii kasih tau kalo temen-temen kurma ada yang ngga tau tapi pastinya udah tau laah yaaah kan udah pada pinter kajian amiin. Okeh ini macam-macamnya, yaitu:
  1. Air Hujan
  2. Air Laut
  3. Air Sungai
  4. Air Sumur
  5. Air Sumber
  6. Air Es
  7. Air Embun
      Kewajiban bersuci menggunakan air ini akan terhapus, dalam arti digantikan oleh zat dan proses bersuci yang lain (Tayamum, dengan menggunakan debu), jika dalam sebuah daerah tidak ditemukan (kehabisan ) air, atau seseorang berhalangan untuk menggunakan air dalam bersuci yang dikarenakan suatu hal. Hal ini selaras dengan apa yang telah disebutkan dalam ayat diatas,

فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا 
"....kemudian kamu tidak mendapatkan air, maka bertayamumlah kamu.." (QS. an-Nisa :43) 

1. Air suci dan mensucikan .
        Adalah air mutlak yang masih murni sehingga dapat digunakan untuk bersuci. Air yang masuk kekategori ini terbagi dalam tujuh kelompok, yaitu:
  • Air Hujan
  • Air Laut
  • Air Sungai
  • Air Sumur
  • Air Sumber
  • Air Es
  • Air Embun
2.Air Suci dan Mensucikan akan tetapi makruh untuk digunakan.
        Air jenis ini tetapi dapat digunakan untuk bersuci, akan tetapi hukumya makruh. Air yang dimaksud adalah air Mu-Syammas, yaitu air yang dipanaskan dengan matahari dalam tempat logan yang bukan terbuat dari emas dan perak.

3.Air Suci Akan Tetapi Tidak Mensyucikan.
      Air jenis ini masih suci akan tetapi tidak dapat digunakan untuk bersuci. Tidak sah bersuci dengan air jenis ini. Air tersebut adalah air Musta' mal, yaitu air yang telah digunakan , baik itu menghilangkan najis ataupun hadas. Termasuk pula air jenis ini adalah air yang telah dicampur oleh zat-zat lainya, seperti air kopi, air teh, dan lain sebagainya, yang biasanya dimaksudkan untuk dikonsumsi.

4.Air Najis.
     Disebut juga air Mutannajis. yaitu air yang telah terkena najis sedangkan jumlahnya kurang dari 2 Kullah, sehingga air tersebut berubah menjadi air yang tidak suci dan tidak pula mensucikan. Ukuran 2 Kullah adalah 216 Liter.

      Nah mungkin itu sedikit pembahasan tentang air nii sobat kurma ,mungkin kalo dibahas secara detail bakalan banyak banget nii sob, jadi itu dulu yaa sob pembahasan tentang air nii kalo ada pertanyaan bisa langsung saja komen, kalo ada kesalahan tentang pembahasan ini bisa langsung komen juga biar nanti di perbaiki okeeh, untuk selanjutnya tentang najis nii sob semoga bermafaat .



Tuesday, March 19, 2019

Bersuci

March 19, 2019 0 Comments
        Assalamungalaikum sahabat kurmamuh gimana kabarnya hari ini ..sudahkah besyukur hari ini, ..Kali ini kita membahas tentang BERSUCI, hmm mungkin materi besuci ini sudah sering di sampaikan bahkan mungkin sudah sering denger yaah dan pastinya udah ngga asing lagi , Tapi ngga papa ini hanya untuk saling mengingatkan untuk kita semua okeeh .
          hmm mungkin langsung saja nii kita bahas sama-sama tentang Bersuci , sebelumnya saya ngambil materi ini dari buku Zaki Zamani, kalo misalkan nanti ada yang salah tentang materi ini langsung saja di perbaiki atau komen di bawah hehe..
Suci dari hadas dan najis adalah salah satu syarat sahnya shalat, selain itu syarat sahnya shalat , sudah masuk waktu shalat, menutup aurat dan menghadap kiblat. Yang dimaksud suci dari hadas ini berlaku untuk badan , sedangkan suci dari najis meliputi sucinya badan , pakaian maupun tempat. Untuk itu, bersuci, atau yang biasa disebut dengan thaharah, adalah hal yang penting." Suatu perkara yang tidak akan sempurna sebuah kewajiban kecuali dengannya , maka perkara itu dihukumi wajib juga".
        Jadi, thaharah adalah wajib hukumnya untuk dipenuhi terlebih dahulu demi sahnya shalat , yang merupakan kewajiban utama. Tuntunan untuk bersuci ini tercantum dalam al-Qur'an :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَى أَوْ عَلَى سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ مِنْهُ مَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ حَرَجٍ وَلَكِنْ يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (6)

"Hai orang-orang yang beriman, apabila kalian hendak menger­jakan salat, maka basuhlah muka kalian dan tangan kalian sam­pai dengan siku, dan sapulah kepala kalian dan (basuh) kaki ka­lian sampai dengan kedua mata kaki; dan jika kalian junub, ma­ka mandilah; dan jika kalian sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempu­an, lalu kalian tidak memperoleh air, maka bertayamumlah de­ngan tanah yang baik (bersih); sapulah muka kalian dan tangan kalian dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kalian, tetapi Dia hendak membersihkan kalian dan menyempurnakan nikmat-Nya bagi kalian, supaya kalian bersyukur". (QS. al-Maidah : 6)

Dalam ayat lain Allah berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَقْرَبُواْ الصَّلاَةَ وَأَنتُمْ سُكَارَى حَتَّىَ تَعْلَمُواْ مَا تَقُولُونَ وَلاَ جُنُبًا إِلاَّ عَابِرِي سَبِيلٍ حَتَّىَ تَغْتَسِلُواْ وَإِن كُنتُم مَّرْضَى أَوْ عَلَى سَفَرٍ أَوْ جَاء أَحَدٌ مِّنكُم مِّن الْغَآئِطِ أَوْ لاَمَسْتُمُ النِّسَاء فَلَمْ تَجِدُواْ مَاء فَتَيَمَّمُواْ صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُواْ بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُورًا (43)

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun." (QS. an-Nisa : 43)
        Pada kesempatan yang lain, Rasulullah Saw. juga bersabda mengenai kewajiban bersuci ini,"Allah tidak akan menerima shalat yang tanpa disertai bersuci."(HR. Muslim)
       Dengan alasan bahwa urutan bersuci berada dalam posisi yang harus dilakukan lebih awal dari pada shalat, maka bab yang menerangkan tata cara bersuci biasanya lebih didahulkan dari pembahasan tentang shalat, tidak terkecuali dalam pembahasan pada kesempatan ini. Bersuci atau thaharah secara syariat diartikan sebagai proses penyucian diri dari hadas dan najis. Mengenai segala hal yang berhubungan dengan bersuci ini, secara lebih lengkap akan diulas pada pembahasan berikutnya.

Mungkin itu dulu untuk berikutnya nanti membahas tentang AIR.


Wednesday, December 5, 2018

Tata Cara Mandi Wajib

December 05, 2018 0 Comments
TATA CARA MANDI WAJIB

Mandi wajib adalah cara bersuci untuk menghilangkan hadas besar, sebagaimana wudhu menghilangkan hadas kecil. Seseorang diwajibkan untuk mandi besar ketika :

1. Keluar mani
2. Haid
3. Nifas
4. Bersetubuh
5. Mati selain mati syahid (kalo yang ini dimandiin ya)

Lalu bagaimana tata cara mandi wajib?

Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan,

1. Niat mandi (ini tergantung mau mandi apa ya misal haid, nifas, junub dan lain-lain). Atau niat menghilangkan hadas besar sebagai berikut:

نَوَيْتُ الغُسْلَ لِرَفْعِ الحَدَثِ الأَكْبَرِ فَرْضاً للهِ تعالى

NAWAITUL GHUSLA LIROF’IL HADATSIL AKBARI  FARDLOL LILLAAHI TA’AALAA

2. Membasuh seluruh bagian luar tubuh baik rambut, pangkal (tempat tumbuh) rambut, bawah kuku, atau lempitan telinga.

Apabila seseorang ragu apakah dia mengeluarkan mani atau cairan lain (misal madzi atau wadi) maka dia diperbolehkan untuk memilih.

Jika dia memilih dan menganggapnya sebagai mani, maka ia wajib mandi. Jika sebaliknya, maka ia hanya wajib menghilangkannya karena cairan tersebut (madzi atau wadi) adalah cairan najis. Hal ini sebagaimana termaktub dalam Nazhm Zubad karya Syaikh Ibn Ruslan:

ومن يشك هل مني ظهرا # أو هو مذي بين ذين خيرا

“Barangsiapa ragu apakah dia mengeluarkan mani atau madzi, maka dia diperkenankan untuk memilih salah satunya"

Sunah-sunah Mandi Besar

Ada beberapa sunnah mandi wajib,  diantaranya adalah:

1. membaca basmalah,
2. wudlu sebelum mandi,
3. menggosok lempitan tubuh dan rambut,
4. serta menambahkan wewangian (sabun) pada kemaluan wanita jika dia mandi karena haid atau nifas.

Semoga Bermanfaat ...............
Materi dari Berani Berhijrah

Wednesday, November 21, 2018

Hukum Mencuri Dalam Islam

November 21, 2018 0 Comments
 Setiap orang yang berakal pasti akan sepakat   bahwa mencuri adalah perbuatan yang zalim dan merupakan kejahatan. Oleh karena itu Islam juga menetapkan larangan mencuri harta orang lain. Bahkan ia termasuk dosa besar dan kezaliman yang nyata.

Mencuri Adalah Dosa Besar
Allah Ta’ala berfirman:

وَالسَّارِقُ وَالسَّارِقَةُ فَاقْطَعُوا أَيْدِيَهُمَا جَزَاءً بِمَا كَسَبَا نَكَالًا مِنَ اللَّهِ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (QS. Al Maidah: 38).
Dalam ayat ini, Allah Ta’ala menetapkan hukuman hadd bagi pencuri adalah dipotong tangannya. Ini menunjukkan bahwa mencuri adalah dosa besar. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin mengatakan:

الكبائر هي ما رتب عليه عقوبة خاصة بمعنى أنها ليست مقتصرة على مجرد النهي أو التحريم، بل لا بد من عقوبة خاصة مثل أن يقال من فعل هذا فليس بمؤمن، أو فليس منا، أو ما أشبه ذلك، هذه هي الكبائر، والصغائر هي المحرمات التي ليس عليها عقوبة
“Dosa besar adalah yang Allah ancam dengan suatu hukuman khusus. Maksudnya perbuatan tersebut tidak sekedar dilarang atau diharamkan, namun diancam dengan suatu hukuman khusus. Semisal disebutkan dalam dalil ‘barangsiapa yang melakukan ini maka ia bukan mukmin’, atau ‘bukan bagian dari kami’, atau semisal dengan itu. Ini adalah dosa besar. Dan dosa kecil adalah dosa yang tidak diancam dengan suatu hukuman khusus” (Fatawa Nurun ‘alad Darbi libni Al-‘Utsaimin, 2/24, Asy-Syamilah).
Ibnu Shalah rahimahullah mengatakan:

لَهَا أَمَارَات مِنْهَا إِيجَاب الْحَدّ , وَمِنْهَا الْإِيعَاد عَلَيْهَا بِالْعَذَابِ بِالنَّارِ وَنَحْوهَا فِي الْكِتَاب أَوْ السُّنَّة , وَمِنْهَا وَصْف صَاحِبهَا بِالْفِسْقِ , وَمِنْهَا اللَّعْن
“Dosa besar ada beberapa indikasinya, diantaranya diwajibkan hukuman hadd kepadanya, juga diancam dengan azab neraka atau semisalnya, di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah. Demikian juga, pelakunya disifati dengan kefasikan dan laknat ” (Tafsir Ibnu Katsir, 2/285).

Pencuri Mendapat Laknat
Pencuri juga dilaknat oleh Allah Ta’ala. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

لعن الله السارق يسرق البيضة فتقطع يده ويسرق الحبل فتقطع يده
Allah melaknat pencuri yang mencuri sebutir telur, lalu di lain waktu ia dipotong tangannya karena mencuri tali.” (HR. Bukhari no. 6285).
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin menjelaskan:

أن يراد بذلك أن هذا السارق قد يسرق البيضة فتهون السرقة في نفسه، ثم يسرق ما يبلغ النصاب فيقطع
“Maksud hadits ini adalah seorang yang mencuri telur lalu dia menganggap remeh perbuatan tersebut sehingga kemudian ia mencuri barang yang melewati nishab hadd pencurian, sehingga ia dipotong tangannya” (Syarhul Mumthi‘, 14/336-337).

Mencuri Adalah Kezaliman
Dan secara umum mencuri termasuk perbuatan mengambil harta orang lain dengan cara batil. Padahal harta seorang Muslim itu haram. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

فَإِنَّ اللَّهَ حَرَّمَ عَلَيْكُمْ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ وَأَعْرَاضَكُمْ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا ، فِي شَهْرِكُمْ هَذَا، فِي بَلَدِكُمْ هَذَا
Sesungguhnya Allah telah mengharamkan atas sesama kalian darah kalian (untuk ditumpakan) dan harta kalian (untuk dirampais) dan kehormatan (untuk dirusak). Sebagaimana haramnya hari ini, haramnya bulan ini dan haramnya negeri ini” (HR. Bukhari no. 1742).
Dan mencuri juga termasuk perbuatan zalim. Padahal Allah Ta’ala berfirman:

أَلاَ لَعْنَةُ اللّهِ عَلَى الظَّالِمِينَ
Ingatlah, laknat Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim” (QS. Hud: 18).

وَكَذَلِكَ أَخْذُ رَبِّكَ إِذَا أَخَذَ الْقُرَى وَهِيَ ظَالِمَةٌ إِنَّ أَخْذَهُ أَلِيمٌ شَدِيدٌ
Dan begitulah azab Tuhanmu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras.” (QS. Hud: 102).

إِنَّهُ لاَ يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak mendapat keberuntungan” (QS. Al An’am: 21).
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

قال الله تبارك وتعالى: يا عبادي، إني حرمت الظلم على نفسي، وجعلته بينكم محرمًا؛ فلا تظالموا
Allah Tabaaraka wa ta’ala berfirman: ‘Wahai hambaku, sesungguhnya aku haramkan kezaliman atas Diriku, dan aku haramkan juga kezaliman bagi kalian, maka janganlah saling berbuat zalim‘.” (HR. Muslim no. 2577).

Hukuman Hadd Bagi Pencuri
Berdasarkan surat Al Maidah ayat 38 di atas, hukuman hadd bagi pencuri dalam Islam adalah di potong tangannya. Juga berdasarkan hadits dari ‘Aisyah radhiallahu’anha, beliau berkata:

أنَّ قريشًا أهمَّهم شأنُ المرأةِ المخزوميَّةِ التي سرقت في عهدِ النبيِّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ . في غزوةِ الفتحِ . فقالوا : من يُكلِّمُ فيها رسولَ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ ؟ فقالوا : ومن يجترئُ عليه إلا أسامةُ بنُ زيدٍ ، حِبُّ رسولِ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ ؟ فأتى بها رسولَ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ . فكلَّمه فيها أسامةُ بنُ زيدٍ . فتلوَّنَ وجهُ رسولِ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ . فقال ( أتشفعُ في حدٍّ من حدودِ اللهِ ؟ ) فقال له أسامةُ : استغفِرْ لي . يا رسولَ اللهِ ! فلما كان العشيُّ قام رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ فاختطب . فأثنى على اللهِ بما هو أهلُه . ثم قال ( أما بعد . فإنما أهلك الذين مَن قبلكم ، أنهم كانوا إذا سرق فيهم الشريفُ ، تركوه . وإذا سرق فيهم الضعيفُ ، أقاموا عليه الحدَّ . وإني ، والذي نفسي بيدِه ! لو أنَّ فاطمةَ بنتَ محمدٍ سرقت لقطعتُ يدَها ) ثم أمر بتلك المرأةِ التي سرقتْ فقُطعَتْ يدُها . …قالت عائشةُ : فحسنُتْ توبتُها بعد . وتزوَّجتْ . وكانت تأتيني بعد ذلك فأرفعُ حاجتَها إلى رسولِ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ
“Bahwa orang-orang Quraisy pernah digemparkan oleh kasus seorang wanita dari Bani Mahzum yang mencuri di masa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam tepatnya ketika masa perang Al Fath. Lalu mereka berkata: “Siapa yang bisa berbicara dengan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam? Siapa yang lebih berani selain Usamah bin Zaid, orang yang dicintai Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam?”. Maka Usamah bin Zaid pun menyampaikan kasus tersebut kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, hingga berubahlah warna wajah Rasulullah. Lalu beliau bersabda: “Apakah kamu hendak memberi syafa’ah (pertolongan) terhadap seseorang dari hukum Allah?”. Usamah berkata: “Mohonkan aku ampunan wahai Rasulullah”. Kemudian sore harinya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam berdiri seraya berkhutbah. Beliau memuji Allah dengan pujian yang layak bagi-Nya, kemudian bersabda: “Amma ba’du. Sesungguhnya sebab hancurnya umat sebelum kalian adalah bahwa mereka itu jika ada pencuri dari kalangan orang terhormat, mereka biarkan. Dan jika ada pencuri dari kalangan orang lemah, mereka tegakkan hukum pidana. Adapun aku, demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, jika Fatimah bintu Muhammad mencuri maka akan aku potong tangannya”. Lalu Rasulullah memerintahkan wanita yang mencuri tersebut untuk dipotong tangannya. Aisyah berkata:”Setelah itu wanita tersebut benar-benar bertaubat, lalu menikah. Dan ia pernah datang kepadaku setelah peristiwa tadi, lalu aku sampaikan hajatnya kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam.” (HR. Al Bukhari 3475, 4304, 6788, Muslim 1688, dan ini adalah lafadz Muslim).

Namun tidak dikenai hukuman potongan tangan jika:
  1. Barang yang dicuri nilainya kecil. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
    لاَ تُقْطَعُ يَدُ السَّارِقِ إِلاَّ فِي رُبْعِ دِيْنَارٍ فَصَاعِدًا
    Pencuri tidak dipotong tangannya kecuali barang yang dicuri senilai seperempat dinar atau lebih.” (Muttafaqun ‘alahi).
    Yang ini disebut juga sebagai nisab pencurian.
  2. Barang yang dicuri bukan sesuatu yang disimpan dalam tempat penyimpanan. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
    لا تقطع اليد في تمر معلق
    Tidak dipotong tangan pencuri bila mencuri kurma yang tergantung.” (HR. Ibnu Hazm dalam Al Muhalla 11/323, dihasankan Al Albani dalam Shahih Al Jaami’ 7398)
Syaikh As Sa’di menjelaskan:

ومن سرق ربع دينار من الذهب، أو ما يساويه من المال من حرزه : قطعت يده اليمنى من مفصل الكف، وحسمت فإن عاد قطعت رجله اليسرى من مفصل الكعب وحسمت فإن عاد حبس
“Orang yang mencuri 4 dinar emas (atau lebih) atau yang senilai dengan itu, dari tempat penyimpanannya, maka ia dipotong tangannya yang kanan mulai dari pergelangan tangan. Kemudian dihentikan pendarahannya. Jika ia mengulang lagi, maka dipotong kakinya yang kiri dari mata kakinya. Kemudian dihentikan pendarahannya. Jika mengulang lagi, maka dipenjara.” (Minhajus Salikin, 231-232).
Adapun jika mencurinya tidak sampai nisab pencurian, sehingga ia tidak dipotong tangan, maka hukumannya adalah ta’zir. Ta’zir adalah hukuman yang ditentukan oleh ijtihad hakim, bisa jadi berupa penjara, hukuman cambuk, hukuman kerja sosial atau lainnya. Syaikh As Sa’di menjelaskan:

التعزير واجب في كل معصية لا حد فيه و لا كفارة
Ta’zir hukumnya wajib bagi semua maksiat yang tidak ada hadd-nya dan tidak ada kafarahnya” (Minhajus Salikin, 231).

Harta Hasil Mencuri Tidak Halal
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
كل لحم نبت من سحت فالنار أولى به
Setiap daging yang tumbuh dari suhtun, maka api neraka lebih layak baginya” (HR. Ahmad no. 14481, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jami no. 4519).
Makna suhtun adalah:

السُّحُتُ: كلُّ حرام قبيح الذِّكر؛ وقيل: هو ما خَبُثَ من المَكاسب وحَرُم فلَزِمَ عنه العارُ
“As suhtu adalah semua yang haram dan buruk untuk disebutkan. Sebagian mengatakan artinya: setiap penghasilan yang buruk dan haram serta layak dicela.” (Lisaanul ‘Arab).

Bertaubat Dari Mencuri, Harus Kembalikan Barang Curiannya
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan,

مَنْ قَبَضَ مَا لَيْسَ لَهُ قَبْضُهُ شَرْعًا، ثُمَّ أَرَادَ التَّخَلُّصَ مِنْهُ، فَإِنْ كَانَ الْمَقْبُوضُ قَدْ أُخِذَ بِغَيْرِ رِضَى صَاحِبِهِ، وَلَا اسْتَوْفَى عِوَضَهُ رَدَّهُ عَلَيْهِ. فَإِنْ تَعَذَّرَ رَدُّهُ عَلَيْهِ، قَضَى بِهِ دَيْنًا يَعْلَمُهُ عَلَيْهِ، فَإِنْ تَعَذَّرَ ذَلِكَ، رَدَّهُ إِلَى وَرَثَتِهِ، فَإِنْ تَعَذَّرَ ذَلِكَ، تَصَدَّقَ بِهِ عَنْهُ، فَإِنِ اخْتَارَ صَاحِبُ الْحَقِّ ثَوَابَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، كَانَ لَهُ. وَإِنْ أَبَى إِلَّا أَنْ يَأْخُذَ مِنْ حَسَنَاتِ الْقَابِضِ، اسْتَوْفَى مِنْهُ نَظِيرَ مَالِهِ، وَكَانَ ثَوَابُ الصَّدَقَةِ لِلْمُتَصَدِّقِ بِهَا
“Orang yang mengambil barang orang lain tanpa dibenarkan oleh syariat, kemudian ia ingin bertaubat, maka jika pemiliknya tidak ridha dan tidak mau menerima ganti rugi, barang tersebut wajib dikembalikan. Jika sudah tidak bisa dikembalikan, maka menjadi beban hutang yang wajib diberitahukan kepada pemiliknya. Jika tidak bisa ditunaikan kepada pemiliknya, maka wajib ditunaikan kepada ahli warisnya. Jika tidak bisa pula, maka disedekahkan atas nama pemiliknya” (Zaadul Ma’ad, 5/690).

Pencuri Akan Diqishash Di Hari Kiamat
Orang yang mencuri harta orang lain, yang ia belum bertaubat serta belum mengembalikan atau mengganti barang curiannya, maka ia akan dituntut oleh orang tersebut di hari kiamat. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bertanya:

أتدرون ما المفلِسُ ؟ قالوا : المفلِسُ فينا من لا درهمَ له ولا متاعَ . فقال : إنَّ المفلسَ من أمَّتي ، يأتي يومَ القيامةِ بصلاةٍ وصيامٍ وزكاةٍ ، ويأتي قد شتم هذا ، وقذف هذا ، وأكل مالَ هذا ، وسفك دمَ هذا ، وضرب هذا . فيُعطَى هذا من حسناتِه وهذا من حسناتِه . فإن فَنِيَتْ حسناتُه ، قبل أن يقضيَ ما عليه ، أخذ من خطاياهم فطُرِحت عليه . ثمَّ طُرِح في النَّارِ
Tahukah kalian siapa orang yang bangkrut?”. Para shahabat pun menjawab, ”Orang yang bangkrut menurut kami adalah orang yang tidak memiliki uang dirham maupun harta benda”. Nabi bersabda, ”Sesungguhnya orang yang bangkrut di kalangan umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala shalat, puasa, dan zakat, tetapi ia juga datang membawa dosa berupa perbuatan mencela, menuduh, memakan harta orang lain, menumpahkan darah, dan memukul orang lain. Kelak kebaikan-kebaikannya akan diberikan kepada orang yang terzalimi. Apabila amalan kebaikannya sudah habis diberikan, sementara belum selesai pembalasan tindak kezalimannya, maka diambillah dosa-dosa orang yang terzalimi itu, lalu diberikan kepadanya. Kemudian dia pun dicampakkan ke dalam neraka.” (HR. Muslim no. 2581).
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ كَانَتْ لَهُ مَظْلَمَةٌ لِأَخِيهِ مِنْ عِرْضِهِ أَوْ شَيْءٍ فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهُ الْيَوْمَ قَبْلَ أَنْ لَا يَكُونَ دِينَارٌ وَلَا دِرْهَمٌ إِنْ كَانَ لَهُ عَمَلٌ صَالِحٌ أُخِذَ مِنْهُ بِقَدْرِ مَظْلَمَتِهِ وَإِنْ لَمْ تَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ صَاحِبِهِ فَحُمِلَ عَلَيْهِ
Siapa yang pernah berbuat aniaya (zhalim) terhadap kehormatan saudaranya atau sesuatu apapun hendaklah dia meminta kehalalannya (maaf) pada hari ini (di dunia) sebelum datang hari yang ketika itu tidak bermanfaat dinar dan dirham. Jika dia tidak lakukan, maka (nanti pada hari kiamat) bila dia memiliki amal shalih akan diambil darinya sebanyak kezholimannya. Apabila dia tidak memiliki kebaikan lagi maka keburukan saudaranya yang dizhaliminya itu akan diambil lalu ditimpakan kepadanya”. (HR. Al-Bukhari no. 2449)
Semoga Allah Ta’ala memberi kita taufik agar kita dijauhkan dari perbuatan mencuri harta orang lain.